Jamaah dari berbagai daerah memadati Haulan |
Pasungkan- Ulama kharismatik pengasuh Pondok Pesantren dan Majelis Ta'lim NURUL MUHIBBIN Barabai menghadiri acara Haulan Syeikh H. Ismail bin Syeikh H. Muhammad Thahir yang ke-81Ahad, 14 Desember 2014 atau bertepatan dengan 21 Shafar 1436 Hijriyah di desa Pasungkan Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Syeikh H. Ismail adalah salah seorang ulama yang terkenal di Negara pada masanya. Beliau merupakan kakek dari KH. MUhammad Bakhit sendiri. Nama beliau diabadikan menjadi nama sebuah Mushalla/Langgar yang berada di desa Pasungkan.
Ribuan jama'ah datang dari berbagai kabupaten terutama dari daerah Negara, Kandangan dan juga kabupaten tetangga seperti Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, dan Balangan memadati jalan, rumah, dan tempat yang telah disediakan pihak panitia dan masyarakat. Antusias masyarakat ini dikarenakan acara Haulan ini menghadirkan KH. Muhammad Bakhit yang sering mengisi pengajian Majelis Ta'lim di Barabai dan Balangan.
Acara yang dimulai pukul 13.30 ini selain dihadiri oleh tokoh masyarakat setempat, para alim dan ulama Negara, turut juga dihadiri oleh para Habaib dan para pejabat diantaranya Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan Bapak H. Ardiansyah, S.Hut, Camat Daha Utara beserta aparat, Wakil Bupati Hulu Sungai Utara H. Husairi Abdi, dan Wakil Bupati Balangan H. Ansharuddin.
Lantunan ayat suci Alqur'an dibawakan oleh qari internasional yang berasal dari desa Pasungkan sendiri yaitu H. Syamsuddin, S.Pd.I. Beliau selain dikenal sebagai qari juga anggota DPRD Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang terplih pada pemilu legislatif kemarin.
Bapak Ahmad Kusasi selaku Panitia Penyelenggara menyampaikan ucapan terima kasih kepada jama'ah yang berkenan hadir dalam peringatan haulan kali ini dan berharap melalui majelis semacam ini Allah memberikan keberkahan dan ridhanya. Ia juga tidak lupa menghaturkan penghargaan dan terima kasih kepada para dermawan yang telah membantu baik dana, pemikiran, dan tenaga hingga acara bisa berjalan seperti yang diharapkan.
Salah satu tempat jamaah mengikuti acara Haulan |
Dalam Tausyiahnya, KH. Muhammad Bakhit menjelaskan tentang Takwa. Dimana takwa merupakan sifat dan rasa takut kepada Allah. Perintah takwa dalam Alqur'an sering diirngi dengan manfaat/keuntungan takwa itu sendiri. Bahkan surga hanya dikhususkan oleh orang-orang yang bertakwa, yaitu mereka yang benar-benar menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.
Sayangnya menurut beliau banyak sekali manusia yang berani terang-terangan menantang perintah dan larangan Allah padahal orang itu telah mengetahuinya. Beliau menganalogikan dengan contoh saat orang berobat ke dokter. Ketika dokter melarang untuk untuk makan makanan tertentu, manusia ternyata begitu patuh. Tapi ketika larangan Allah malah dilanggar.
Kenapa manusia sering melalaikan kewajiban dan menantang larangan Allah? Mengutip pernyataan Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddinnya, KH. Muhammad Bakhit menuturkan, ada empat penyebabnya. Pertama Hubbud Dunia (terlalu cinta kepada dunia), kedua manusia terutama isteri dan anak yang sering membuat orang bertindak tidak terpuji, ketiga Syaithan yang senantiasa menggoda manusia tanpa henti, dan keempat nafsu yang tidak bisa dikendalikan.
Selain KH. Muhammad Bakhit, turut juga memberikan tausyiah KH. Abdullah yang berasal dari Malaysia.KH. Abdullah sendiri merupakan sepupu dari KH. Muhammad Bakhit. Dalam tausyiahnya yang terkesan jenaka dan kerap menggunakan bahasa inggris dan bahasa malaysia bercampur bahasa Banjar beliau mengajak jamaah untuk bertakwa kepada Allah, ingat akan kematian, menjaga lisan, dan selalu rukun dalam rumah tangga, keluarga, dan masyarakat.
Acara ditutup dengan pembacaan do'a oleh para Habaib persis menjelang azan shalat Ashar.
0 komentar:
Posting Komentar